Kamis, 12 Juli 2012

MY DREAMS IT'S TRUE


“Tidak oppa, aku tidak akan meninggal kan mu. Aku akan selamanya bersamamu.. oppaa jangaan.. tidaaaak.. HUAA??” aku terbangun dari mimpi yang amat teramat membuat ku takut. Kyuhyun, Cho kyuhyun dia adalah namja chinguku. Sudah 13 bulan kami menjalin hubungan ini. Awalnya aku dan dia hanya sekedar teman dekat yang memiliki banyak persamaan, terutama kami sama-sama menyukai makanan dan game.
            “Sung ji ada apa dengan mu, kau berteriak keras sekali.. hey nak apa kau sudah bangun?” Tanya appa dari balik pintu sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar ku. “Ahh gwaencanna appa, hanya mimpi buruk saja” jawab ku sedikit berteriak. “Cepatlah beranjak Sung ji, sekarang sudah jam 7 dan satu jam lagi mata pelajaran kuliah mu akan dimulai..”teriak eomma dari yang sedang menyiapkan sarapan di lantai bawah . “Ne eomma, gomawoyo sudah mengingatkan ku” kata ku sambil beranjak dari tempat tidur.
            Mata mungilku mengerjap-ngerjap, mencari handuk kecil yang biasanya ku pakai. Haaah~ sudahlah.. aku selalu lupa jika handuk kesayangan kecilku uang berwarna pink itu ku sampirkan di jemuran kecil di dalam kamar mandi.
            Ku nyalakan shower dan mulai membersihkan tubuhku. Membalut wajahku dengan sedikit krim pagi lalu menggosok gigi ku. “Hari ini haaariiiiii, emm.. yaaak selasa! Aku harus memakai kemeja garis berwarna biru, cyuss” gumamku melihat jadwal pakaian yang ku tempel di pintu lemari baju dan mencari kemeja garis berwarna biru. Merapikan rambut sebentar, mengambil tas dan memakai sepatu,lalu selesaai..
“Akuu berangkat…” teriak ku dan melangkah keluar rumah tanpa memperdulikan oemma appa ku yang menyuruhku untuk sarapan terlebih dahulu. Aku senang, mereka sangat peduli padaku, tapi terkadang aku juga merasa risih..
Mengapa begitu? Karena aku merasa sangat dicekam, jika aku tidak ada di rumah tepat waktu, mereka selalu menelpon ku hingga aku bosan mendengarkan nada dering ponselku. Mereka berbuat begitu karna mereka sayang padaku. Karna apa? karna aku anak tunggal.
Sebenarnya aku memiliki kakak bernama Hankyung, tapi karna kecelakaan hebat, ia tewas dengan keadaan tak lazim. Jujur aku sangat merindukan tawa nya. Tapi sudahlah~ ia sudah tenang di surga.
Sampainya di kampus. “huuh, masih 15 menit lagi, berkeliling sebentar sepertinya tidak terlalu buruk” omongku tanpa ada yang memperdulikan kecuali diriku sendiri. Berjalan menyusuri koridor, bersiul-siul kecil dan mengayunkan tangan ke depan dank e belakang.
Cukup lama aku berkeliling kampus dan bersiul ria, akhirnya jam menunjukan tepat jam 8 (jika di seoul) ku cari kelas yang biasa melatih dan membimbing kecerdasan ku. Ku duduk seperti biasa, di bangku belakang nomor 3 di sebelah pemuda jangkung yang menurutku ia sangat bersifat  mengesankan.
“Sung ji bin.. Sung ji bin..” “Heey sungji apa kau tidak mendengar guru itu memanggil nama mu berkali-kali?” teriak lelaki mengesankan itu padaku “Hoaah, na..nae hadir” jawabku gugup dan panic  “Apa kau tak dengar? Aku telah memanggilmu berkali-kali!! Apa yang kau pikirkan, kau melamun daritadi” bentak guru itu padaku.. “aniyaa, tidak memikirkan apa-apa.mianhaeyoo” jawabku menunduk.
“gomawoyo ne change, kau sudah membuyarkan lamunanku yang menyiksakan diriku, hahaha” candaku dan berterimakasih pada wookie, yaa! Dia pemuda yang mengessankan. Ia hanya menoleh dan tersenyum padaku. Tak bosan-bosan aku melihat ia tersenyum “ouu kau sangat manis” kataku sambil memegang pipiku sendiri. “apa kau bilang?” “mwo? Kau mendengarku?” “tidak begitu jelas, tenang saja” kata nya bergurau, “hahah kau ini” tawa ku lega.
Lamunan itu, Aku terlalu memikirkan mimpi buruk itu, aku sangat tak ingin berpisah dengan kyuhyun, walaupun dia jail dan keterlaluan tapi aku sangat menyayangi nyaa..
“Cuup” tiba-tiba sepasang bibir mendarat di keningku, “Annyeong” katanya sambil tersenyum.. “do annyeong” kataku lemas. “Kau kenapa? Apa kau sakit. Ayo kita ke taman”. Seperti biasanya jika pulang dari kampus kita selalu ke taman tengah kota dekat kampus ku untuk bertanding game. “Mianhae, kurasa aku tak bisa menemani mu hari ini” cetusku dengan terpaksa dan cepat-cepat pergi meninggalkan kyuhyun yang tampak cengong seperti orang blo’on.
Tampak nya kyuhyun bingung apa yang sedang terjadi padaku. Aku ingin sekali ia berlari mengejarku, tapi kurasa tidak, ia malah duduk di samping koridor, mengeluarkan PSP dan bermain dengan asyik nya. Aku meraasa kesal, tapi aku malah tersenyum,”kalau kami benar-benar terpisah, mungkin ini yang akan membuat ku rindu padanya” ucapku dalam hati dan berlari pergi meninggalkan kampus
 “Tssak ssak.whooaa… brukk” aku terjatuh dari pohon yang bisa dibilang sangat tinggi, itulah tempatku dimana aku bisa menenangkan diriku. Nampak nya kaki ku terkilir, dan setiap ku coba berdiri aku terjatuh kembali.
Tiba-tiba sepasang tangan membantuku berdiri tapi terjatuh lagi, lalu ia menggendongku. “hey siapa kau? Lepaskan aku..” teriak ku tepat di telinga nya daan “Braaak” dia menjatuhkan ku kembali dan meninggalkan ku. Aku meringis kesakitan dan memegangi kaki ku yang terkilir, namja itu tetap tidak menoleh padaku, ku keraskan volume tangis ku ia tetap tak menoleh. Ku putuskan untuk berteriak “Hey.. ayolah, maafkan aku, tolong!!” rengek ku manja hingga namja itu menghampiri ku kembali “Apa yang kau rasakan? Sakit bukan?” katanya cetus sambil tersenyum, kulihat ia memiliki lesung di pipi kanan “mianhaeyo tadi aku membentak mu. Tolong aku, jebaal” teriak ku sambil menangis tak kuasa menahan sakit. Ia pun membopong ku kembali dan membaawa ku di suatu rumah kecil.
“Apa ini rumah mu? Kau tinggal bersama siapa?” Tanya ku pada namja itu, tapa ia hanya tersenyum padaku. “Hey jangan bersikap seperti itu. Sung ji bin imnida, panggil saja sung ji” kataku lagi lalu ia pun mengeluarkan suara nya “Park Jung soo, panggil saja leeteuk. Aku sering kali menemukan mu di atas pohon itu. Apa yang kau lakukan?”
 “Itu tempat teraman dimana aku..” lalu terdengar lagu A-cha sbg nada dering ponselku. “Ahh tidak pasti mereka menyuruhku pulang” timpalku tiba-tiba. “mereka siapa? Tempat teraman maksudmu apa?” Tanya namja bernama park jung soo terlihat bingung. “nanti aku ceritakan. Bisakah kau mengantarku pulang? Kau punya mobil?” Tanya ku dengan wajah polos. “kau bodoh sekali, lihat rumahku saja seperti ini, ayo ku gendong” timpal nya sambil tertawa, lalu ia pun menggendongku.
Tak terasa kami sudah ada di depan pintu rumah ku, dan kami berbincang dan bercerita sangat sangat akrab sama hal nya sudah kenal lama. Eomma do appa panic melihat kaki ku yang sudah di belit perban.. jung soo menceritakan apa yang terjadi pada appa eomma ku, dan tak menbutuhkan waktu lama, mereka pun sudah sangat akrab. Aku terpaut senang melihat mereka yang begitu dekat. Leeteuk adalah namja yang baik, ia sangat terbuka padaku, ia menceritakan hal umum hingga pribadi nya padaku. Aku turut sedih waktu ia menceritakan bahwa ia sudah tak memiliki orang tua lagi, bahkan kekasihnya pun meninggal 4 tahun lalu karna menjadi korban tabrak lari.
*Sebulan kemudian @Jong Art School, seoul.
Kyuhyun memintaku menemuinya di belakang kampus setelah jam mata pelajaran music ku selesai. Disaat aku tiba aku sedang mendapati kyuhyun membawa kotak besar, bunga, dan surat. Aku bingung, ada apa ini..
 “Ommo” Aku terduduk lemas dan tak kuat menahan tangis, mimpi ituu petunjuk. Ini benar-benar terjadi. Aku tak kuat menahan ini semua, ku peluk erat kyuhyun. Ia hanya tersenyum dan mencium bibirku. Ia menghapus butiran air asam yang mengalir di pipi lembut ku “awww” teriak ku spontan, kyuhyun mencubit pipi ku keras sekali. “Ah kau ini, tetap saja. Disaat sedang serius dan romantis kau selalu mengelus pipi ku lalu mencubit ku..”
“Kenapa?? Sakit yaaa? Hiahahahaha” tawa nya mulai menggelegar. “Kalau kau tak berhenti tertawa, aku akan meninggalkan mu sekarang juga!!” Entah kenapa aku memarahi nya.. “Sudahlah kyuu..~” aku termenung dan mulai terpikirkan sesuatu..
13 bulan aku bersama nya, kini ku harus berpisah, ini hal yang sulit. Namun aku teringat teukie, ia kehilangan orang yang dicintai nya untuk selama-lamanya. Itu lebih sulit tapi ia bisa melewati hari-hari nya seperti biasa. Aku sangat tertegun.
Ku toleh kyuhyun tapi.. kemana dia, tiba-tiba menghilang dan meninggal kan barang-barang yang tadi dibawanya. Sesampai nya dirumah aku membaca surat yang hampir basah karena tertetes tangisan ku, surat itu sangat panjang dan membuat ku haru.. tulisan kyu yang tidak rapi dan sulit dibaca membuat ku membuang waktu hanya untuk membaca surat itu..
Ternyata isi surat itu ..
Isi surat itu adalah kata2 perpisahan dan menuliskan moment indah yang pernah ku lewati bersama kyu. Yang paling membuat ku tertawa adalah, kami pernah tertidur di halte bus karena terlalu lama menunggu bus yang biasanya kami tumapngi setelah kami makan siang di restoran ramyoong. Hahahah kenangan itu sangat konyol.
“Isi dari kotak ini apa yaa?” gumam ku pelan. Perlahan ku buka dan “Toeeng..toeeng…tooeeng” tiba-tiba ada badut mainan yang keluar dari kotak besar itu dan meninju hidungku 3 kali. “Aku sayang paada mu sung ji Aku sayang padamu sung ji, jangan lupakan aku jangan lupakan aku” badut itu berkata padaku dan membuat ku tersenyum simpul “Dasar kyu”
Lalu sasaran terakhir adalah bunga putih yang entah apa nama bunga itu. Ku hirup daan “uuukh bau sekali bunga ini” gerutuku. Ternyata ini bunga mawar, tapi tidak seperti bunga mawar, ahh ada surat lagi di bawah nya.
Suraat itu bertuliskan..
MAAFKAN AKU JIKA DISAAT KAU HIRUP BUNGA INI SUDAH TIDAK SEGAR, KARNA AKU MENGAMBIL NYA DI TAMAN BELAKANG 2 HARI LALU”
“Siaal sekali aku, sudah dikasih mainan konyol, dikasih bunga busuk pula. HUH!!!” Omelku dan membuang bunga itu ke luar jendela kamarku.
Hari sudah sore ternyata, aku menghabiskan sore ini dengan berlatih dance dengan eunhyuk di ruang khusus dance milik eunhyuk. Eunhyuk adalah anak tetangga sebelah rumahku, aku sama sekali tak menyukainya, bayolan nya sangat aneh. Aku lebih menyukai choco anjing nya.
Tak banyak yang ku latih, hanya kelemasan gerakan yang tepukan nya sedikit cepat. Waktu untuk berlatih dance dengan waktu untuk bermain bersama choco jika di perhitungkan lbh banyak waktu bermaain bersama choco. Siapa yang tidak gemas dengan anjing selucu itu, dia juga pintar, bahkan labih pintar dari pada kyuhyun.
Hari sudah beranjak malam, aku pamit pulang kepada orang tua nya, dan bergegas menuju kediaman ku.
Aku sangat mengantuk, berkali kali aku menguap, tapi aku tak ingin tidur, aku takut bermimpi buruk lagi. Tapi apa daya, mata ku sudah tak bisa menahan kantuk dan akhirnya aku pun tertidur.
*Keesokan hari nya* Hoaaam.. aku beranjak dari tempat tidur dengan riang, sebentar.. ada yang aneh dengan ku.. ada apa dengan ku ya? Hihihihi.. “mwoo.. aku bermimpi bahwa aku menikah dengan leeteuk” teriak ku histeris. “Dan itu akan terjadi sayang” kata eomma ku sambil mengercitkan mata kiri nya. “Ahh ada ada saja eomma ku ini”
Hari- hari ku lalui bersama leeteuk, ia kini telah membuka restoran ramen di daerah nowon. Setiap pulang dari kampus aku selalu mampir ke kedai ramen itu sebentar, entah makan siang atau hanya ingin mengobrol dan bertemu saja dengan nya.
Aku masih terpikirkan oleh mimpi itu, setelah ku pikir-pikir leeteuk tak terlalu buruk. Dan setiap aku bertemu dengan nya aku selalu merasa nyaman. Memang aku masih menyayangi kyuhyun tapi hatiku tak pernah di hadiri nya, sekarang.. aku merasa hatiku terisi, terisi oleh keindahan dan kenyamanan.. “oh aku mencintainya..” kata ku sambil berputar-putar riang.
Hari ini aku sedikit kecewa, leeteuk tak ada di restoran ramen nya. Lalu ia kemana? Aku bingung. Aku ingin sekali bertemu dengan nya. Setelah lama mencari dan lelah, ku putuskan untuk pulang.
Sesampainya di rumah, aku mendapati leeteul tengah berbincang dengan appa dan eomma ku, sepertinya mereka membicarakan sesuatu yang sangat serius.
Terasa terdecap hatiku, aku sangat senang mendengar perkataan eomma. Mimpi itu.. mimpi itu  petunjuk ku.. aku benar-benar tak menyangka, bahwa kami benar-benar akan menikah.Perlahan aku mendekat, dan eomma menyadari kedatangan ku, ku duduk diantara appa dan eomma ku, Dan appa bertanya dengan tiba-tiba “Lalu bagaimana kabar kyuhyun?” “Aku tak tau appa, ia tak pernah membalas surat-suratku selama ia di London. Ya kyuhyun pindah kampus di London University. Aku sangat merindukan nya. Tapi sudah lah aku sudah punya calon suami yang kurasa cocok menjadi appa anak ku nanti” jawabku mantab. *Heniing…
Setelah berjam-jam kami membicarakan tentang pernikahan, akhirnya selesai juaga, tinggal mengurus nya. Dan pernikahan ku akan dilakukan 2 bulan lagi.. aku tak sabar menunggu hari itu, hari dimana aku akan manikah dengan namja pilihan orangtuaku, dan aku sangat menyukainya.
Hari – hari berlalu dangan cepat dan 2 bulan itu sudah tiba..
Kami berbincang di kamar yang sudah terhias rapi sebagai tanda syah kami menjadi suami istri, kami sangat senang. Semua berjalan dengan lancar. “Kau ingin memiliki anak yeoja atau namja?” tanyaku tiba-tiba yang mengagetkan leeteuk yang tengah menutup jendela. “Terserah pemberian tuhan, yang penting malaikat kecil kita terlahir dengan sehat” jawab nya tersenyum.
Aku sangat bangga memiliki suami sepertinya. Dia begitu seperti malaikat, malaikat tanpa sayap.. Aku mencintai mu leeteuk, aku mencintai muu ..
THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar