“Tidak oppa,
aku tidak akan meninggal kan mu. Aku akan selamanya bersamamu.. oppaa jangaan..
tidaaaak.. HUAA??” aku terbangun dari mimpi yang amat teramat membuat ku takut.
Kyuhyun, Cho kyuhyun dia adalah namja chinguku. Sudah 13 bulan kami menjalin
hubungan ini. Awalnya aku dan dia hanya sekedar teman dekat yang memiliki
banyak persamaan, terutama kami sama-sama menyukai makanan dan game.
“Sung ji ada apa dengan mu, kau
berteriak keras sekali.. hey nak apa kau sudah bangun?” Tanya appa dari balik
pintu sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar ku. “Ahh gwaencanna appa, hanya mimpi
buruk saja” jawab ku sedikit berteriak. “Cepatlah beranjak Sung ji, sekarang
sudah jam 7 dan satu jam lagi mata pelajaran kuliah mu akan dimulai..”teriak
eomma dari yang sedang menyiapkan sarapan di lantai bawah . “Ne eomma, gomawoyo
sudah mengingatkan ku” kata ku sambil beranjak dari tempat tidur.
Mata mungilku mengerjap-ngerjap,
mencari handuk kecil yang biasanya ku pakai. Haaah~ sudahlah.. aku selalu lupa
jika handuk kesayangan kecilku uang berwarna pink itu ku sampirkan di jemuran
kecil di dalam kamar mandi.
Ku nyalakan shower dan mulai
membersihkan tubuhku. Membalut wajahku dengan sedikit krim pagi lalu menggosok
gigi ku. “Hari ini haaariiiiii, emm.. yaaak selasa! Aku harus memakai kemeja
garis berwarna biru, cyuss” gumamku melihat jadwal pakaian yang ku tempel di
pintu lemari baju dan mencari kemeja garis berwarna biru. Merapikan rambut
sebentar, mengambil tas dan memakai sepatu,lalu selesaai..
“Akuu berangkat…” teriak ku dan melangkah keluar rumah tanpa
memperdulikan oemma appa ku yang menyuruhku untuk sarapan terlebih dahulu. Aku
senang, mereka sangat peduli padaku, tapi terkadang aku juga merasa risih..
Mengapa begitu? Karena aku merasa sangat dicekam, jika aku
tidak ada di rumah tepat waktu, mereka selalu menelpon ku hingga aku bosan
mendengarkan nada dering ponselku. Mereka berbuat begitu karna mereka sayang
padaku. Karna apa? karna aku anak tunggal.
Sebenarnya aku memiliki kakak bernama Hankyung, tapi karna
kecelakaan hebat, ia tewas dengan keadaan tak lazim. Jujur aku sangat
merindukan tawa nya. Tapi sudahlah~ ia sudah tenang di surga.
Sampainya di kampus. “huuh, masih 15 menit lagi, berkeliling
sebentar sepertinya tidak terlalu buruk” omongku tanpa ada yang memperdulikan
kecuali diriku sendiri. Berjalan menyusuri koridor, bersiul-siul kecil dan
mengayunkan tangan ke depan dank e belakang.
Cukup lama aku berkeliling kampus dan bersiul ria, akhirnya
jam menunjukan tepat jam 8 (jika di seoul) ku cari kelas yang biasa melatih dan
membimbing kecerdasan ku. Ku duduk seperti biasa, di bangku belakang nomor 3 di
sebelah pemuda jangkung yang menurutku ia sangat bersifat mengesankan.
“Sung ji bin.. Sung ji bin..” “Heey sungji apa kau tidak
mendengar guru itu memanggil nama mu berkali-kali?” teriak lelaki mengesankan
itu padaku “Hoaah, na..nae hadir” jawabku gugup dan panic “Apa kau tak dengar? Aku telah memanggilmu
berkali-kali!! Apa yang kau pikirkan, kau melamun daritadi” bentak guru itu
padaku.. “aniyaa, tidak memikirkan apa-apa.mianhaeyoo” jawabku menunduk.
“gomawoyo ne change, kau sudah membuyarkan lamunanku yang
menyiksakan diriku, hahaha” candaku dan berterimakasih pada wookie, yaa! Dia
pemuda yang mengessankan. Ia hanya menoleh dan tersenyum padaku. Tak
bosan-bosan aku melihat ia tersenyum “ouu kau sangat manis” kataku sambil
memegang pipiku sendiri. “apa kau bilang?” “mwo? Kau mendengarku?” “tidak
begitu jelas, tenang saja” kata nya bergurau, “hahah kau ini” tawa ku lega.
Lamunan itu, Aku terlalu memikirkan mimpi buruk itu, aku
sangat tak ingin berpisah dengan kyuhyun, walaupun dia jail dan keterlaluan
tapi aku sangat menyayangi nyaa..
“Cuup” tiba-tiba sepasang bibir mendarat di keningku,
“Annyeong” katanya sambil tersenyum.. “do annyeong” kataku lemas. “Kau kenapa?
Apa kau sakit. Ayo kita ke taman”. Seperti biasanya jika pulang dari kampus
kita selalu ke taman tengah kota dekat kampus ku untuk bertanding game.
“Mianhae, kurasa aku tak bisa menemani mu hari ini” cetusku dengan terpaksa dan
cepat-cepat pergi meninggalkan kyuhyun yang tampak cengong seperti orang
blo’on.
Tampak nya kyuhyun bingung apa yang sedang terjadi padaku.
Aku ingin sekali ia berlari mengejarku, tapi kurasa tidak, ia malah duduk di
samping koridor, mengeluarkan PSP dan bermain dengan asyik nya. Aku meraasa
kesal, tapi aku malah tersenyum,”kalau kami benar-benar terpisah, mungkin ini
yang akan membuat ku rindu padanya” ucapku dalam hati dan berlari pergi
meninggalkan kampus
“Tssak ssak.whooaa…
brukk” aku terjatuh dari pohon yang bisa dibilang sangat tinggi, itulah
tempatku dimana aku bisa menenangkan diriku. Nampak nya kaki ku terkilir, dan
setiap ku coba berdiri aku terjatuh kembali.
Tiba-tiba sepasang tangan membantuku berdiri tapi terjatuh
lagi, lalu ia menggendongku. “hey siapa kau? Lepaskan aku..” teriak ku tepat di
telinga nya daan “Braaak” dia menjatuhkan ku kembali dan meninggalkan ku. Aku
meringis kesakitan dan memegangi kaki ku yang terkilir, namja itu tetap tidak
menoleh padaku, ku keraskan volume tangis ku ia tetap tak menoleh. Ku putuskan
untuk berteriak “Hey.. ayolah, maafkan aku, tolong!!” rengek ku manja hingga
namja itu menghampiri ku kembali “Apa yang kau rasakan? Sakit bukan?” katanya
cetus sambil tersenyum, kulihat ia memiliki lesung di pipi kanan “mianhaeyo
tadi aku membentak mu. Tolong aku, jebaal” teriak ku sambil menangis tak kuasa
menahan sakit. Ia pun membopong ku kembali dan membaawa ku di suatu rumah
kecil.
“Apa ini rumah mu? Kau tinggal bersama siapa?” Tanya ku pada
namja itu, tapa ia hanya tersenyum padaku. “Hey jangan bersikap seperti itu.
Sung ji bin imnida, panggil saja sung ji” kataku lagi lalu ia pun mengeluarkan
suara nya “Park Jung soo, panggil saja leeteuk. Aku sering kali menemukan mu di
atas pohon itu. Apa yang kau lakukan?”
“Itu tempat teraman
dimana aku..” lalu terdengar lagu A-cha sbg nada dering ponselku. “Ahh tidak
pasti mereka menyuruhku pulang” timpalku tiba-tiba. “mereka siapa? Tempat
teraman maksudmu apa?” Tanya namja bernama park jung soo terlihat bingung.
“nanti aku ceritakan. Bisakah kau mengantarku pulang? Kau punya mobil?” Tanya
ku dengan wajah polos. “kau bodoh sekali, lihat rumahku saja seperti ini, ayo
ku gendong” timpal nya sambil tertawa, lalu ia pun menggendongku.
Tak terasa kami sudah ada di depan pintu rumah ku, dan kami
berbincang dan bercerita sangat sangat akrab sama hal nya sudah kenal lama.
Eomma do appa panic melihat kaki ku yang sudah di belit perban.. jung soo
menceritakan apa yang terjadi pada appa eomma ku, dan tak menbutuhkan waktu
lama, mereka pun sudah sangat akrab. Aku terpaut senang melihat mereka yang
begitu dekat. Leeteuk adalah namja yang baik, ia sangat terbuka padaku, ia
menceritakan hal umum hingga pribadi nya padaku. Aku turut sedih waktu ia
menceritakan bahwa ia sudah tak memiliki orang tua lagi, bahkan kekasihnya pun
meninggal 4 tahun lalu karna menjadi korban tabrak lari.
*Sebulan
kemudian @Jong Art School, seoul.
Kyuhyun
memintaku menemuinya di belakang kampus setelah jam mata pelajaran music ku
selesai. Disaat aku tiba aku sedang mendapati kyuhyun membawa kotak besar,
bunga, dan surat. Aku bingung, ada apa ini..
“Ommo” Aku terduduk lemas dan tak kuat menahan
tangis, mimpi ituu petunjuk. Ini benar-benar terjadi. Aku tak kuat menahan ini
semua, ku peluk erat kyuhyun. Ia hanya tersenyum dan mencium bibirku. Ia
menghapus butiran air asam yang mengalir di pipi lembut ku “awww” teriak ku
spontan, kyuhyun mencubit pipi ku keras sekali. “Ah kau ini, tetap saja. Disaat
sedang serius dan romantis kau selalu mengelus pipi ku lalu mencubit ku..”
“Kenapa??
Sakit yaaa? Hiahahahaha” tawa nya mulai menggelegar. “Kalau kau tak berhenti
tertawa, aku akan meninggalkan mu sekarang juga!!” Entah kenapa aku memarahi
nya.. “Sudahlah kyuu..~” aku termenung dan mulai terpikirkan sesuatu..
13 bulan aku
bersama nya, kini ku harus berpisah, ini hal yang sulit. Namun aku teringat teukie,
ia kehilangan orang yang dicintai nya untuk selama-lamanya. Itu lebih sulit
tapi ia bisa melewati hari-hari nya seperti biasa. Aku sangat tertegun.
Ku toleh
kyuhyun tapi.. kemana dia, tiba-tiba menghilang dan meninggal kan barang-barang
yang tadi dibawanya. Sesampai nya dirumah aku membaca surat yang hampir basah
karena tertetes tangisan ku, surat itu sangat panjang dan membuat ku haru..
tulisan kyu yang tidak rapi dan sulit dibaca membuat ku membuang waktu hanya
untuk membaca surat itu..
Ternyata isi
surat itu ..
Isi surat
itu adalah kata2 perpisahan dan menuliskan moment indah yang pernah ku lewati
bersama kyu. Yang paling membuat ku tertawa adalah, kami pernah tertidur di
halte bus karena terlalu lama menunggu bus yang biasanya kami tumapngi setelah
kami makan siang di restoran ramyoong. Hahahah kenangan itu sangat konyol.
“Isi dari
kotak ini apa yaa?” gumam ku pelan. Perlahan ku buka dan
“Toeeng..toeeng…tooeeng” tiba-tiba ada badut mainan yang keluar dari kotak
besar itu dan meninju hidungku 3 kali. “Aku sayang paada mu sung ji Aku sayang
padamu sung ji, jangan lupakan aku jangan lupakan aku” badut itu berkata padaku
dan membuat ku tersenyum simpul “Dasar kyu”
Lalu sasaran
terakhir adalah bunga putih yang entah apa nama bunga itu. Ku hirup daan “uuukh
bau sekali bunga ini” gerutuku. Ternyata ini bunga mawar, tapi tidak seperti
bunga mawar, ahh ada surat lagi di bawah nya.
Suraat itu
bertuliskan..
MAAFKAN AKU
JIKA DISAAT KAU HIRUP BUNGA INI SUDAH TIDAK SEGAR, KARNA AKU MENGAMBIL NYA DI
TAMAN BELAKANG 2 HARI LALU”
“Siaal
sekali aku, sudah dikasih mainan konyol, dikasih bunga busuk pula. HUH!!!”
Omelku dan membuang bunga itu ke luar jendela kamarku.
Hari sudah
sore ternyata, aku menghabiskan sore ini dengan berlatih dance dengan eunhyuk
di ruang khusus dance milik eunhyuk. Eunhyuk adalah anak tetangga sebelah
rumahku, aku sama sekali tak menyukainya, bayolan nya sangat aneh. Aku lebih
menyukai choco anjing nya.
Tak banyak
yang ku latih, hanya kelemasan gerakan yang tepukan nya sedikit cepat. Waktu
untuk berlatih dance dengan waktu untuk bermain bersama choco jika di
perhitungkan lbh banyak waktu bermaain bersama choco. Siapa yang tidak gemas
dengan anjing selucu itu, dia juga pintar, bahkan labih pintar dari pada
kyuhyun.
Hari sudah
beranjak malam, aku pamit pulang kepada orang tua nya, dan bergegas menuju
kediaman ku.
Aku sangat
mengantuk, berkali kali aku menguap, tapi aku tak ingin tidur, aku takut
bermimpi buruk lagi. Tapi apa daya, mata ku sudah tak bisa menahan kantuk dan
akhirnya aku pun tertidur.
*Keesokan
hari nya* Hoaaam.. aku beranjak dari tempat tidur dengan riang, sebentar.. ada
yang aneh dengan ku.. ada apa dengan ku ya? Hihihihi.. “mwoo.. aku bermimpi
bahwa aku menikah dengan leeteuk” teriak ku histeris. “Dan itu akan terjadi
sayang” kata eomma ku sambil mengercitkan mata kiri nya. “Ahh ada ada saja
eomma ku ini”
Hari- hari
ku lalui bersama leeteuk, ia kini telah membuka restoran ramen di daerah nowon.
Setiap pulang dari kampus aku selalu mampir ke kedai ramen itu sebentar, entah
makan siang atau hanya ingin mengobrol dan bertemu saja dengan nya.
Aku masih
terpikirkan oleh mimpi itu, setelah ku pikir-pikir leeteuk tak terlalu buruk.
Dan setiap aku bertemu dengan nya aku selalu merasa nyaman. Memang aku masih
menyayangi kyuhyun tapi hatiku tak pernah di hadiri nya, sekarang.. aku merasa
hatiku terisi, terisi oleh keindahan dan kenyamanan.. “oh aku mencintainya..”
kata ku sambil berputar-putar riang.
Hari ini aku
sedikit kecewa, leeteuk tak ada di restoran ramen nya. Lalu ia kemana? Aku
bingung. Aku ingin sekali bertemu dengan nya. Setelah lama mencari dan lelah,
ku putuskan untuk pulang.
Sesampainya
di rumah, aku mendapati leeteul tengah berbincang dengan appa dan eomma ku,
sepertinya mereka membicarakan sesuatu yang sangat serius.
Terasa
terdecap hatiku, aku sangat senang mendengar perkataan eomma. Mimpi itu.. mimpi
itu petunjuk ku.. aku benar-benar tak
menyangka, bahwa kami benar-benar akan menikah.Perlahan aku mendekat, dan eomma
menyadari kedatangan ku, ku duduk diantara appa dan eomma ku, Dan appa bertanya
dengan tiba-tiba “Lalu bagaimana kabar kyuhyun?” “Aku tak tau appa, ia tak
pernah membalas surat-suratku selama ia di London. Ya kyuhyun pindah kampus di
London University. Aku sangat merindukan nya. Tapi sudah lah aku sudah punya
calon suami yang kurasa cocok menjadi appa anak ku nanti” jawabku mantab.
*Heniing…
Setelah
berjam-jam kami membicarakan tentang pernikahan, akhirnya selesai juaga,
tinggal mengurus nya. Dan pernikahan ku akan dilakukan 2 bulan lagi.. aku tak
sabar menunggu hari itu, hari dimana aku akan manikah dengan namja pilihan
orangtuaku, dan aku sangat menyukainya.
Hari – hari
berlalu dangan cepat dan 2 bulan itu sudah tiba..
Kami
berbincang di kamar yang sudah terhias rapi sebagai tanda syah kami menjadi
suami istri, kami sangat senang. Semua berjalan dengan lancar. “Kau ingin
memiliki anak yeoja atau namja?” tanyaku tiba-tiba yang mengagetkan leeteuk
yang tengah menutup jendela. “Terserah pemberian tuhan, yang penting malaikat
kecil kita terlahir dengan sehat” jawab nya tersenyum.
Aku sangat
bangga memiliki suami sepertinya. Dia begitu seperti malaikat, malaikat tanpa
sayap.. Aku mencintai mu leeteuk, aku mencintai muu ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar